24.1.13

Mendung berarti hujan!

Rakata Post, 25 Januari 2013.

Pepatah yang mengatakan mendung bukan berarti hujan terbantahkan pada hari ini. Pada pukul 05.30 WIR mendung tipis menggelayut disertai warna merah kekuningan mampu merintikkan air yang mungkin dari semalam mengintip bumi Rakata. Dan ketika tidak ada angin yang berhembus, kelembaban semakin tinggi, uap air yang sedang mengintip sedari semalam merubah diri menjadi butiran-butiran halus yang mengguyur bumi rakata. Dan, basah deh..
Waktu terus berjalan, matahari pada hari itu tidak terlihat disela-sela kuburan tua sebelah perumahan. Hujan dengan intensitas sedang, mengguyur mendinginkan suasana yang sudah sangat menginginkan matahari pagi. Pada saat itulah, segala macam proteksi yang telah dipersiapkan sudah sedari dulu dipersiapkan. Memang baru pertama kalinya prosesi sakral perjalanan Rakata-Cilegon dibarengi dengan hujan gerimis.
Mantel anti hujan telah siap, Bleki telah siap, haniku juga ready. Proteksi demi proteksi telah pada posisinya.
Hani menggunakan baju batik warna cokelat dominan dengan pasangan celana kain hitam dilengkapi dengan sepatu hitam berpita dan dengan helm hitam, tas pun hitam dengan berbalut jas anti hujan warna biru dengan garis putih di pinggan, telah siap menuju pangkalan Ojek Cilegon.
Hujan masih mengguyur bertambah deras seiring dengan bertambahnya kecepatan Bleki. Sepatu cokelat yang pas dikaki, sudah berubah jadi cokelat menandakan adanya air yang menempel pada sepatu.
Dengan diiringi do'a, akhirnya sampai juga pada pos pangkalan Ojek hani. (Note : Bis jemputan Hani berada persis 20 m dari pangkalan Ojek Cilegon).
Ya, mungkin hujan ini sebagai penyambutan untuk besok yang libur lagi..
Jangan lupa tersenyum menyambut hari ini, karena besok bisa santai lagi dan lagi.

No comments:

Post a Comment